KAIDAH SIMETRI
(KULTUM)
Assalamu'alaikum wr.wb
Innal hamdalilaah, nahmaatuhuu wanasta’iinuhu,
wanastaghfiruhu, wana’udzubillahi
minsyurruri anfusina, wamin syayyi’ati
a’malinaa, manyahdihillah fallah mudhillalah, waman yudhlil falaa hadiyalah, waashadu allaa illahaa
illallahu wahdahuulaa syarrikallah,
waasyhadu anna muhammadan ‘abduhuu waraa suuluh.
Bpk kepala Madrasah, Bpk dan Ibu guru, Pimpinan dan staf kantor yang dimulyakan Allah
Marilah kita senantiasa meningkatkan
rasa syukur kehadirat Allah SWT.
Dan Alhamdulillah kita masih diberi
umur panjang, sehingga kita masih dapat bertemu kembali pada siang hari ini dalam segmen pertemuan bulanan.
Saya juga mengingatkan kepada diri
saya pripadi dan mengajak kepada para peserta rapat sekalian untuk selalu memperbanyak
dzikir atau mengingat Allah, selalu beristighfar atas semua dosa yang mungkin
sudah sering kita lalukan, dan meningkatkan kwalitas rasa ikhlas di dalam
setiap amal kita agar apa yang sudah kita
kerjakan menjadi bernilai ibadah.
Salam dan sholawat senantiasa kita
sampaikan kepada panutan kita Nabi Muhmmad SAW dan yang selalu kita nanti
nantikan sawaatnya di Yaumul akhir nanti.
Para peserta rapat yang berbahagia, Topik yang akan saya bawakan dalam
kajian kultum siang hari ini adalah
“ kaidah simetri".
Ada beberapa alasan mengapa saya
mengambil topik ini
1. Hidup adalah pilihan bukan kebetulan, kita ada di dunia
2. Aklak adalah didikan makanya manusia berakhlak adalah manusia yang
terdidik.
3. Dalam rangka amar ma'ruf nahi mungkar
Kemudian ada pertanyaan apa civil efek dari kaidah simetri ?
Firman Allah SWT :
يـاَيـُّهَا الَّذِيـْنَ امَنُوا اتَّـقُوا اللهَ وَ
قُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيـْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَ
يَغْفِرْلَكُمْ ذُنـُوْبَكُمْ، وَ مَنْ يُّـطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه
فَـقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. الاحزاب:70-71
"ya ayyuhalladzi na amanuttaqullaha waquluu qaolan sadidan. Yuslikh lakum a'malakum wataghfirlakum dzunubakum, wamayyuthingillaha warosulahu waqod faza fauzan ngadhiimaa"
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu
amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. [Al-Ahzab : 70 - 71]
يـاَيـُّهَا الَّذَيـْنَ امَنُوْا لِمَ تَـقُوْلُـوْنَ مَا
لاَ تَـفْعَلُـوْنَ. كَـبُرَ مَقْتـًا عِنْدَ اللهِ اَنْ تَـقُوْلُـوْا مَا
لاَ تَـفْعَلُـوْنَ. الصف:2-3
"Ya ayyuhalladzi na a manu lima taquuluuna maala tafngaluna. Kaburo maktan ngindhallahi an taquulu maa laa tafngaluna"
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang
tidak kamu perbuat ? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu
mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. [Ash-Shaff : 2 - 3]
وَ قُلْ لِّـعِبَادِيْ يَـقُوْلُـوا الَّـتِيْ هِيَ اَحْسَنُ،
اِنَّ الشَّيْطنَ يَنْزَغُ بَـيْنَـهُمْ، اِنَّ الشَّيْطنَ كَانَ
لِلإِنــْسَانِ عَدُوًّا مُّبِـيْنًا. الاسراء:53
"Waqullingibadzii yaquulullati hiya akhsan, innasyaithona yan zaghu baenahum, innasyaithona kaana lil insaani ngaduwwammubinaa"
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku : “Hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan
(suka) menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”. [Al-Israa' : 53]
Bapak Kepala Madrasah, Bapak dan Ibu Guru , Pimpinan beserta staff Tata Usaha yang dimulyakan Allah.
Simetri adalah sebuah konsep yang selalu menekankan pada arti dari pola keilmuan yang endingnya berupa keteraturan, keserasian dan keterpaduan obyek materi.
Sebagai contoh kita dapat mengambil kasus entropi atau siklus energi. Energi ini kuantitasnya hanya dapat di detek dari gelaja suhunya. Dan kita juga sudah sepakat kalau suhu lingkungan tinggi maka ekosistem tersebut adalah surplus energi. Dan sebaliknya kalau suhunya rendah (dingin) berarti ekosistem ini kekurangan energi. Namun sebutan surplus energi maupun kekurangan energi ini bukan bentuk penumpukan disuatu kedudukan ataupun kehabisan pada kedudukan lainnya, sebab energi ini akan selalu berproses sehingga semua elemen kedudukan akan mendapatkan giliran sifat harmonisasinya.
Contoh lainnya misalnya sifat Amarah. Orang bisa marah berarti kita dapat mendetek kalau yang bersangkutan sedang full energi, namun sebaliknya kalau seseorang itu lagi shok berarti kondisi energi di tubuhnya lagi drop. Namun tidak selamanya orang itu akan mengumbar marah dan juga tidak selamanya orang itu akan tersiksa dengan shok. Hal ini pun juga merupakan civil effek dari harmonisasi energi.
Oleh karena itu mengapa orang yang menegakkan sholat namun tidak berimplikasi pada hablum minanasnya oleh Allah difonis anda ini belum sholat, sebab semua perbuatan manusia sebagai obyek alam maka harus memiliki kaidah simetri yang menghasilkan sifat harmonisasi.
Nah untuk memperkuat konsep ini, mari kita lihat sebuah fan (kipas), ambil yang baru. Fan kita operasikan pada jala listrik yang up to date, kemudian baling balingnya kita tahan. Apa yang terjadi kebakaran yang terjadi.mengapa terjadi kebakaran sebab fan tidak harmonisasi. ini merupakan bentuk pelanggaran kaidah simetri, sehingga terjadi break.
Kalau kita ingat hukum kelembaban benda dari Newton, menyatakan bahwa kreatif atau tidaknya suatu materi sangat ditentukan oleh kondisi awal. Kalau benda itu awalnya diam ya akan tetap diam namun benda yang awalnya sudah bergerak ya akan cenderung terus bergerak.
Nah pada diri manusia ini kondisi awalnya adalah niat. Innama a'malu bin niat. Kalau kita datang ke sekolah ini niatnya akan transaksi ilmu dengan siswa ya selamanya kita akan berlaku seperti itu. Kalau niat kita datang ke sekolah ini mau cari vi atau untung ya selamanya akan seperti itu. Kalau niat kita datang ke sekolah ini hanya ingin cari pencitraan ya selamanya seperti itu. Sebab manusia itu lembam
Kesimpulan
Budaya akademik akan dapat terwujud dengan syarat sikap-sikap positif
juga dimiliki. Di antara sikap positif yang harus dimiliki adalah etos
kerja yang tinggi,sikap terbuka dan berlaku adil. Arti penting dari
ketiga sikap tersebut dapat diringkas sebagai berikut:
Untuk dapat meningkatkan etos kerja seorang muslim harus terlebih
dahulu memahami tugasnya sebagai manusia yaitu sebagai khalifah Allah
SWT di muka bumi dan sebagai hamba yang berkewajiban untuk beribadah
kepada Allah SWT. Beberapa petunjuk Al-Qur’an agar dapat meningkatkan
etos kerja antara lain;
- Mengatur waktu dengan sebaik-baiknya.
- Bekerja harus sesuai dengan bidangnya dan ini harus diberi catatan
bahwa etos kerja yang tinggi tidak boleh menjadikan orang tersebut lupa
kepada Allah SWT.
Sikap positif selanjutnya adalah sikap terbuka dan jujur, seseorang
tidak mungkin meraih keberhasilan dengan cara mempunyai etos kerja yang
tinggi kalu tidak memiliki sikap terbuka dan jujur. Karena orang yang
tidak terbuka maka akan cenderung menutup diri sehingga tidak dapat
bekerjasama dengan orang lain. Apalagi kalau tidak jujur maka energinya
akan tersita untuk menutupi ketidakjujuran yang dilakukan. Maka
Al-qur’an dan Hadis memberi apresiasi yang tinggi tehadap orang yang
terbuka dan jujur.
Buah dari keterbukaan seseorang maka akan melahirkan sikap adil.
Makna yang diperkenalkan Al-qur’an buka hanya dalam aspek hukum
melainkan dalam spektrum yang luas.
Dari segi kepada siapa sikap adil
itu harus ditujukan Al-qur’an memberi petunjuk bahwa sikap adil
dissamping kepada Allah SWT dan orang lain atau sesama makhluk juga
kepada diri sendiri.
untuk mengakhir kultum siang hari ini
Subhanaka allahumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta
astagfiruka wa’atubu ilaik.
Wasalamualaikum wr.wb