Saya senang berekspresi dalam tulisan yang penting tidak saling menghina namun saling menghargai dan menghormati

Selasa, 21 Juni 2011

LaDaKe


Menjelang tahun ajaran baru di seluruh sekolah sekolah negeri dan swasta baik itu SMP/MTs ataupun SMA/MA semarak dengan Latihan Dasar Kepemimpinan atau LaDaKe. Memeng lalihan seperti ini boleh boleh saja dijadikan momentum untuk membekali para siswa kususnya kelas sebelumnya yang akan menerima estafet kepemimpinan dalam OSIS dan juga dalam kegiatan Pramuka.
Dalam bidang Osis diperlukan untuk persiapan memilih ketua dan perangkat kerja osis. Dan dalam Pramuka diperlukan untuk persiapan alih kepemimpinan DA atau Dewan Ambalan. Kalau kita lihat pada OSIS tidak ada ketua Osis khusus Pria dan Ketua Osis Khusus Wanita namun dalam DA hal ini memang dipisahkan. Jadi di Pramuka kita mengenal ada DA khusus putra dan ada pula DA khusus Wanita. Mestinya kalau bisa DA itu ya satu saja baik nanti itu yang muncul Pria atau wanita dari hasil pemilihan namun kalau pembina lapangan boleh saja dipisahkan berdasarkan gender atau jensi kelamin.
Telepas dari hal tersebut di atas siswa yang masuk dalam bursa calon di OSIS dan di Pramuka atau lainnya biasanya akan tambah waktu dalam kehidupan hariannya. Dengan demikian siswa / siswi tersebut mempunyai tugas ganda yaitu selain sebagai peserta didik yang harus belajar juga harus jadi pengurus di OSIS atau Pramuka. Hal inilah mengapa siswa atau siswi tersebut banyak yang menurun dalam bidang menuntut ilmu bahkan ada drop sama sekali.
Oleh karena itu walaupun ini tugas tambahan mestinya tidak harus menyita waktu untuk belajar. Apalagi kalau yang jadi pengurus inti atau PATI bersal dari orang orang yang IQ nya rendah ini lebih parah lagi. Bisa bisa kegiatan di OSIS atau di Pramuka itu yang diutamakan dari pada belajar. Oleh karena itu tidak sedikit siswa yang sudah masuk di OSIS atau Pramuka berdasarkan pengamatan banyak yang gagal dalam belajar. Hal inilah yang cukup memprihatinkan bahwasanya kegiatan di OSIS dan di Pramuka sifatnya hanya ekstra atau tambahan bukan wajib.
Kepada pembina di OSIS dan di Pramuka tolong kalau membuat jadwal kegiatan jangan bersamaan dengan kegiatan intra kurikuler. Contoh siswa yang sedang belajar Fisika misalnya dipaksa harus keluar ruangan untuk mengikuti rapat di OSIS atau Pramuka atau latihan marching band atau latihan upacara atau latihan gerak jalan dan atau atau lainnya. Hal ini sudah merupakan pelanggaran kode etik kegiatan. Dan akibatnya siswa yang jadi korban. Mestinya semua aktivitas ekstra dilakukan setelah intra. Dan mestinya juga kegiatan intra jangan menghabiskan waktu tanpa mempedulikan kegiatan ekstra. Jadi interval waktu intra dari jam 07.00 WIB sd 13.15 WIB dan kegiatan ekstra dari jam 13.30 s.d 15.30 setelah itu siswa sudah harus pulang. Sebab siswa juga butuh istirahat yang cukup dan malam hari juga dapat belajar.
Kalau kegiatan ekstra sampai menjelang magrib jelas hal ini tidak mendidik dan memperkosa hak siswa untuk istirahat. Siswa yang terlalu capai atau kurang istirahat maka malam hari juga tidak bisa belajar. Padahal pagi harinya mereka sudah harus belajar lagi. Oleh karena itu konsep "memperkosa" ini jelas bentuk pelanggaran HAM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar